Senin, 23 April 2012

RENCANA KERJA PKL II

 PENDAHULUAN

Latar Belakang
Salah satu  kurikulum program Diploma IV  di STPP Jurusan Penyuluh Pertanian adalah PKL (Praktek Kerja Lapangan). PKL bertujuan meningkatkan Kopentensi Penyuluh Pertanian. Untuk mencapai tujuan itu perlu diadakan kegiatan lapangan.
Kegiatan PKL II merupakan kegiatan lapangan yang menugaskan mahasiswa untuk melakukan kegiatan penyuluhan pertanian pada tingkat penyuluh pelaksana lanjutan. Menurut SK Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : Per/02/Menpan/2/2008 tanggal 18 Pebruari 2008 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian dan Angka Kreditnya, tugas penyuluh pelaksana lanjutan adalah :
1.     Menyusun instrument identifikasi potensi wilayah tingkat Desa dan Kecamatan
2.     Membantu menyusun Programa Penyuluhan Pertanian
3.     Menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Pertanian
4.     Menyusun materi Penyuluhan Pertanian dalam bentuk kartu kilat/transparasi/seni foto dan poster
5.     Melakukan kunjungan pada petani perorangan  / kelompok / massal
6.     Melakukan uji coba/pengkajian/pengujian paket teknologi/metode penyuluhan pertanian.
7.     Merencanakan  Demonstrasi Farm.
8.     Memandu pelaksanaan Dem Area
9.     Melaksanakan temu lapang/temu tugas/temu teknis/temu karya.
10.  Merencanakan forum penyuluhan pedesaan, magang, widyawisata, karya wisata/widya karya.
11.  Menjadi Pramuwicara Dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Pameran.
12.  Mengajar Kursus Tani.
13.  Menumbuhkan Kelompok Tani.
14.  Mengembangkan Kelompok Tani dari Lanjut ke Madya.
15.  Mengumpulkan dan mengolah data evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian tingkat Kecamatan.
Oleh karena itu selama kurang lebih 3 bulan berada di wilayah kerja asal peserta / mahasiswa untuk melaksanakan tugas tersebut.

Tujuan
1.    Tujuan Umum
Tujuan Umum PKL II adalah untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan   teoritis   yang   telah   diperoleh   selama     kuliah      in kampus, dalam kehidupan nyata di lapangan, guna mencapai jenjang Penyuluh Pertanian Pelaksana Lanjutan.

2.    Tujuan Khusus
a.    Melaksanakan penyusunan instrument identifikasi potensi wilayah  tingkat Desa dan Kecamatan.
b.    Memahami proses  penyusunan programa penyuluhan pertanian.
c.    Memahami proses  penyusunan rencana kerja tahunan penyuluh pertanian.
d.    Mengutip materi uji coba/pengkajian/pengujian paket teknologi/metode penyuluhan pertanian
e.    Mengutip melaksanakan kunjungan pada petani perorangan/ kelompok/ massal.
f.     Mengutip pelaksanaan Dem Farm
g.    Mampu Memandu pelaksanaan Dem Area
h.    Mampu melaksanakan temu lapang/temu tugas/temu teknis/temu karya
i.      mampu menjadi pramuwicara dalam perencanaan dan pelaksanaan pameran.
j.      Memahami proses mengajar Kursus Tani.
k.    Memahami proses menumbuhkan Kelompok Tani.
l.      Mampu Memahami proses mengembangkan Kelompok Tani dari Lanjut ke Madya.
Manfaat
Kegiatan PKL sangat bermanfaat bagi beberapa pihak yang terlibat, yaitu :
1.  Bagi Mahasiswa
Belajar pengalaman praktis dalam kehidupan nyata di lapangan, sebagai penyuluh pertanian.
2.  Bagi wilayah setempat
Diperolehnya kesempatan untuk membantu pemerintah daerah dalam mengembangkan sumberdaya manusia ( petani ) dan potensi lainnya yang ada di wilayah tersebut.
3.  Bagi STPP
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian ( STPP ) dapat menunjukan peran sertanya didalam memberikan pengabdiannya kepada masyarakat setempat.
 TINJAUAN PUSTAKA

Penyuluhan Pertanian
Undang-undang nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan yang selanjutnya disebut sistem penyuluhan adalah seluruh rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan, ketrampilan, serta sikap pelaku utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan. Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efesiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Proses Penyuluhan
Program Penyuluhan Pertanian dikembangkan mulai proses Urutan Kegiatan dalam proses tersebut adalah : Pengumpulan data mengenai keadaan pengolahan data, penetapan masalah, penetapan tujuan, penetapan rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan (Deptan.2002-252)
Perencanaan Kegiatan Penyuluhan
Pengertian
Venugopal dan Mardikanto T, 2009 mendefinisikan perencanaan program sebagai suatu prosedur kerja bersama-sama masyarakat dalam upaya untuk merumuskan masalah (keadaan-keadaan yang belum memuaskan) dan upaya pemecahan yang mungkin dapat dilakukan demi tercapainya tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
Programa penyuluhan pertanian merupakan rencana yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa penyuluhan pertanian yang disusun setiap tahun memuat rencana penyuluhan tahun berikutnya dengan memperhatikan siklus anggaran pada masing-masing tingkatan dengan cakupan pengorganisasian, pengelolaan sumberdaya sebagai pelaksanaan penyuluhan. (Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K))
-        Programa penyuluhan Tingkat Provinsi
-        Programa penyuluhan yang disusun di tingkat Provinsi sejalan dengan kebijakan programa penyuluhan nasional
-        Programa Penyuluhan  tingkat Kabupaten
-        Programa penyuluhan yang disusun di tingkat Kabupaten sejalan dengan kebijakan dan programa penyuluhan provinsi nasional
-        Programa Penyuluhan Tingkat Kecamatan
-        Programa penyuluhan yang disusun di tingkat Kecamatan sejalan dengan kebijakan dan programa penyuluhan Kabupaten atau Kota
-        Programa Penyuluhan Tingkat Desa
Programa tingkat desa adalah programa dibuat oleh petani yang berasal; dari rencana kegiatan individu petani, rencana kelompok dan akhirnya secara partisipatif disusun di tingkat desa guna menyelesaikan masalah yang menghambat pencapain visi desa
Instrumen Identifikasi Potensi Wilayah
Dalam pelaksanaan penyuluhan, seorang seorang penyuluh tidak cukup hanya mengenal masyarakat sasarannya saja, tetapi juga harus mengenal beragam kekuatan yang mempengaruhi proses perubahan, baik yang menyangkut lingkungan fisik, lingkungan sosial, dll. Selaras dengan itu, salah satu tugas yang harus dilakukan oleh setiap penyuluh sebelum melaksanakan penyuluhan adalah pengenalan wilayah kerja penyuluhan. (Departemen Kehutanan, 1996)
Bagi seorang Penyuluh Pertanian pengenalan potensi  wilayah kerja sebelum  melaksanakan tugasnya, tidak hanya penting tetapi justru merupakan persyaratan mutlak,  sebab hanya dengan mengenal wilayah kerja akan dapat memahami antara lain :
1.  Keadaan masyarakat yang akan menjadi sasaran penyuluhan
2.  Keadaan lingkungan fisik dan sosial masyarakat sasaran
3.  Masalah-masalah yang sedang dan akan dihadapi oleh masyarakat sasaran dimasa-masa mendatang.
4.  Kendala-kendala yang dihadapi untuk melaksanakan penyuluhan
Faktor-faktor pendukung dan pelancar kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan
Programa Penyuluhan
Programa penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat sebagai alat pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. (Undang-undang RI No. 16  Tahun 2006).
Rencana Kerja Penyuluh Pertanian
Rencana kerja adalah pernyataan tertulis yang memuat secara lengkap tentang apa, mengapa, bagiamana, siapa, bilamana, dimana, dan berapa biaya yang diperlukan untuk melakukan kegiatan penyuluhan. Rencana kerja merupakan bentuk kegiatan yang disusun sedemikian rupa (dalam bentuk tabel) sehingga lebih mudah dapat dipahami serta dapat memberikan dasar pertimbangan bagi pelaksanaan kegiatan secara efesien, sebab didalam rencana kerja dirumuskan secara jelas mengenai masalah umum, masalah khusus, tujuan kegiatan, metode pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan, tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan orang yang akan melaksanakan kegiatan, sasaran kegiatan yang akan dilakukan, dan sarana prasarana yang diperlukan untuk menunjang kegiatan, serta rencana evaluasi. (Wijaya dan Maria Sofio Hegemur, 2009).
Yang menyusun rencana kerja penyuluhan pertanian adalah penyuluh pada waktu akhir tahun  dan dilaksankan pada awal tahun berikutnya

Materi Penyuluhan Pertanian Dalam Bentuk Seri Foto dan Poster
Materi penyuluhan adalah bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh para penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi, hukum, dan kelestarian lingkungan. (Undang-undang  RI No. 16 Tahun 2006).
Seri Photo adalah materi penyuluhan pertanian berupa rangkaian photo-photo yang disusun secara berurutan sehingga menjadi suatu cerita/ proses kegiatan di bidang pertanian
Poster adalah lembaran kertas yang berisikan pesan penyuluhan pertanian dalam bentuk gambar dan tulisan sebagai salah satu media yang populer dan berguna untuk komunikasi visual, dengan sedikit kata yang jelas artinya, tepat pesannya, dan dapat dengan mudah dibaca dan
dilihat.
Pelaksanaan Penyuluhan
Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan diperlukan teknik-teknik atau metoda penyuluhan yang tepat dan sesuai.
      Metoda penyuluhan adalah upaya mempertemukan masyarakat dengan materi penyuluhan baik secara massal, kelompok atau perorangan. (Departemen Kehutanan, 2006).
      Untuk memilih metoda komunikasi yang efekif, Mardikanto (1982) mengenalkan adanya tiga cara pendekatan yang dapat juga diterapkan dalam pemilihan metoda penyuluhan, yaitu yang didasarkan pada:
-       Media yang digunakan
-       Sifat hubungan antara penyuluh dan penerima manfaatnya
-       Pendekatan psikososial yang dikaitkan dengan tahapan adapsi
Kunjungan Pada Petani Perorangan/ kelompok/ massal
            Suatu kunjungan terencana yang dilakukan oleh penyuluh ke rumah atau tempat usaha petani dengan suatu tujuan tertentu. (Departemen Kehutanan, 2006).
Tujuan kunjungan atau anjangsana adalah menumbuhkan kepercayaan diri petani dan keluarganya. Teknik pelaksanaan anjangsana adalah sebagai berikut :
-        Kegiatan kunjungan sebaiknya dilakukan secara terencana. Untuk itu seorang penyuluh harus membuat jadwal kunjungan yang berisi tentang siapa yang akan dikunjungi, waktu kunjungan, topic yang akan dibicarakan.
-        Usahakanlah agar waktu kunjungan tidak mengganggu kesibukan petani.
-        Bersikaplah ramah, bersahabat dan penuh rasa kekeluargaan, jangan bersikap terlalu resmi atau menggurui.
Tahap persiapan :
-        Kebijaksanaan pemerintah di bidang pembangunan dan peraturan pelaksanaannya
-        Pengalaman petani yang bersangkutan dalam melakukan usaha tani, pengolahan hasil dan teknologi baru
-        Kegiatan kelompok dan cara-cara menggerakan petani untuk kegiatan penerapan teknologi baru
-        Masalah-masalah yang dihadapi petani
-        Pandangan-pandangan petani pada umumya mengenai penerapan teknologi baru di daerah yang bersangkutan
Tahap pelaksanaan :
-       Teknik penerapan teknologi baru
-       Pemilihan dan kegiatan usaha yang cocok untuk daerah yang bersangkutan
Tahap Evaluasi :
-       Hambatan-hambatan/ sebab-sebab kegiatan
-       Pemasaran hasil
-       Pengelola usaha
-       Keuntungan-keuntungan yang dirasakan masyarakat
Uji Coba/ Pengkajian/ Pengujian Paket Teknologi/         Metode Penyuluhan Pertanian
Uji coba lapang paket teknologi spesifikasi lokasi (kaji terap) adalah percobaan teknologi pertanian yang dilaksanakan oleh petani, sebagai tindak lanjut dari hasil pengkajian/pengujian teknologi anjuran, teknologi hasil galian petani atau dari berbagai sumber teknologi lainnya, untuk mendapatkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan/lokasi petani.
pada dasarnya Ilmu pengetahuan hanya berangkat dari kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu yang dilanjuti dengan keinginan untuk membuktikan sesuatu itu benar atau dengan kata lain ilmu pengetahuan merupakan bentuk rasionalisasi terhadap kepercayaan, sehingga kerpercayaan itu dapat diterima secara massa
Demonstrasi Farm
 Berdasarkan sasaran yang akan dicapai, demonstrasi dibedakan menjadi:
-       Demplot yaitu demonstrasi yang dilakukan secara perorangan dengan mengusahakan komoditi tertentu, dengan areal 0.1 – 0.5 Ha untuk komoditi yang memerlukannya. Tujuannya adalah untuk memberikan contoh bagi petani di sekitarnya untuk menerapkan teknologi.
-       Demfarm yaitu demonstrasi yang dilakukan secara kerjasama dalam kelompok dalam suatu kelompok dengan areal 1 – 5 Ha untuk komoditi yang memerlukannya. Tujuan pelaksanaan demfarm adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok petani serta memberikan contoh di sekitarnya menerapkan teknologi baru.
-       Dem area adalah demonstrasi yang dilakukan secara kerjasama antar kelompok dalam satu wilayah yang tergabung dalam satu gabungan kelompok dengan areal 5 – 25 Ha untuk komoditi yang memerlukannya. Tujuan Dem area adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok petani melalui kerjasama antar kelompok petani untuk menerapkan inovasi baru serta memberikan contoh bagi petani di sekitarnya.
Berdasarkan metode yang digunakan, demonstrasi dikelompokan menjadi:
-       Demonstrasi cara, lebih menonjolkan pada upaya menunjukkan (melatih) kepada sasaran penyuluhan tentang cara kerja yang benar, seperti cara memupuk, cara bertanam ,dll.
-       Demonstrasi hasil, yang lebih menonjolkan (Membuktikan) kepada  sasaran penyuluhan  tentang keunggulan inovasi yang ditawarkan , demonstrasi benih unggul, demonstrasi pemupukkan, dll.
-       Demonstrasi  cara dan hasil, dimaksudkan untuk menunjukkan ,melatih cara kerja yg benar  sekaligus menunjukkan /membuktikan keunggulan inovasi yg ditawarkan
Rancangan:
-       Latar Belakang

-       Tujuan

-       Calon Peserta dan Calon Lahan (CPCL)

-       Pihak yang terlibat

-       Waktu dan tempat pelaksanaan

-       Sumber dana
-       Kebutuhan Saprotan
Memandu Pelaksanaan Demarea
 Demarea adalah Peragaan penerapan teknologi secara bersama oleh gabungan kelompoktani dalam hamparan usahatani anggotanya. Luas usahatani yang didemonstrasikan seluas usahatani yang dimiliki oleh gabungan kelompok dalam satu hamparan.
Tujuan :
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompoktani melalui kerjasama antar kelompok guna menerapkan teknologi baru dibidang pertanian serta memberikan contoh bagi anggota kelompoktani yang lain.
Taknis Pelaksanaan :
-        Koordinasi terhadap seluruh kelompoktani anggota menjadi kunci keberhasilan
-        Penentuan komoditas dan penerapan teknologi pertanian sebaiknya melalui kesepakatan seluruh anggota
-        Penjadwalan kegiatan harus jelas dan terdistribusi dengan baik
-        Pengelolaan lapangan harus jelas
-        Pengelolaan administrasi usahatani gabungan kelompok harus ditangani secara cermat
-        Jika perlu disepakati aturan-aturan kelompok agar tidak timbul masalah di tengah-tengah proses.
Melaksanakan Temu Lapang/ Temu Tugas/ Temu Teknis/ Temu Karya
Temu lapang adalah pertemuan antara para petani-nelayan dengan peneliti untuk saling tukar menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkan oleh peneliti dan umpan balik dari petani-nelayan. (Departemen Kehutanan, 2006).
Tujuan temu lapang yaitu :
-       Membuka kesempatan bagi petani untuk mendapatkan informasi teknologi hasil pertanian
-       Membuka kesempatan bagi para peneliti untuk mendapatkan umpan balik dari hasil-hasil penelitiannya
-       Menyalurkan teknologi dikalangan petani secara lebih cepat
-       Menjalin hubungan akrab antara peneliti, penyuluh dan petani
Merencanakan Forum Penyuluhan Pedesaan, Magang, Widyawisata/ Karyawisata/ Widyakarya
            Adalah suatu perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompok tani, untuk belajar dengan melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan yang sesungguhnya, atau melihat suatu akibat tidak diterapkannya teknologi di suatu tempat. Prinsip utama widyawisata adalah belajar dengan melihat, sedangkan prinsip utama karyawisata adalah belajar dengan berbuat. (Departemen Kehutanan, 2006).
Tujuan :
-        Meyakinkan peserta dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk melihat sendiri hasil penerapan suatu teknologi, demonstrasi suatu keterampilan, alat baru dan sebaginya
-        Membantu peserta mengenal masalah, menumbuhkan minat dan perhatian, serta memotivasi untuk melakukan suatu hal
-        Membina keakraban di antara peserta dan antara peserta dengan petani/ kelompok yang dikunjungi
-        Menimbulkan pengertian yang lebih jelas
-        Memperluas wawasan
-        Memotivasi peserta untuk melakukan suatu kegiatan
-        Menumbuhkan sikap kepemimpinan di antara peserta
Teknik pelaksanaan :
-       Tentukan tempat yang akan dikunjungi serta apa yang akan dilihat dan dipelajari, perjalanan, biaya pelaksanaan, susunan peserta dan pimpinannya serta menghubungi pejabat yang akan dikunjungi
-       Bantu mereka dalam membuat catatan-catatan yang diperlukan
-       Atur agar acara kunjungan tidak terlalu padat atau membosankan
-       Perhatikan dan usahakan agar ada rekreasi, kesenangan perjalanan dan kegembiraan kelompok
-       Pilih kelompok yang homogen untuk kunjungan yang bersifat khusus dan kelompok yang mewakili segala golongan untuk kunjungan yang bersifat umum
-       Pada setiap kunjungan usahakan agar peserta diberikan kesempatan untuk menguraikan hasil usaha mereka sendiri
-       Segala biaya pelaksanaannya ditanggung semua oleh peserta, atau bantuan dari instansi
 Pramuwicara Pameran
            Pameran adalah usaha untuk memperlihatkan atau mempertunjukan model, contoh, barang, gambar dan sebagainya secara sistematis pada suatu tempat tertentu. (Departemen Kehutanan, 2006).
Teknik pelaksanaan pameran adalah sebagai berikut:
-       Sebaiknya diselenggarakan bersamaan dengan peristiwa-peristiwa khusus misalnya 17 Agustus, dll.
-       Mempunyai tema dan pusat perhatian (focus)
-       Dalam skala kecil, harus menyajikan secara lengkap hal-hal yang tercakup dalam suatu kegiatan.
-       Materi/ barang yang harus disajikan harus jelas, sederhana dan mudah dipahami.
-       Harus dalam susunan yang sistematis dan berkelanjutan
-       Pergunakanlah jumlah objek secukupnya dan tidak berlebihan
-       Tata ruang diatur sedemikian rupa sehingga menarik perhatian pengunjung
-       Gunakan dekorasi dari bahan-bahan yang erat hubungannya dengan yang dipamerkan.
-       Para penjaga pameran harus dibekali dengan informasi yang cukup mengenai obyek yang dipamerkan dan harus bersungguh-sungguh dan tepat dalam memberikan jawaban.
Mengajar Kursus Tani
Kursus Tani Adalah kursus atau proses belajar mengajar yang khusus diperuntukan bagi petani dan keluarganya yang diselenggarakan secara sistematis, teratur dan dalam jangka waktu tertentu. (Departemen Kehutanan, 2006).
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menyelenggarakan kursus tani     adalah sebagai berikut :
-       Menetapkan kebutuhan belajar yang dapat ditempuh dengan cara wawancara dengan petani sebagai calon peserta kursus, pengamatan lapangan, pengumpulan informasi dari pejabat daerah dan tokoh masyarakat setempat, pertemuan/ musyawarah khusus dengan petani calon peserta kursus.
-       Merumuskan tujuan pengajaran yang meliputi sasaran yang akan dididik, perubahan yang diinginkan, materi yang akan diajarkan dan tempat pelaksanaan.
-       Menyusun rencana kerja yang meliputi penetapan materi pelajaran, pemilihan metode, penetapan pengajar, penetapan peserta, pemilihan tempat kursus, penetapan jadwal atau waktu, perumusan kelengkapan yang diperlukan dan perumusan rencana evaluasi.
Menumbuhkan Gapoktan
            Pengembangan kelompoktani diarahkan pada peningkatan kemampuan setiap kelompoktani dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan para anggota dalam memngembangkan agribisnis, penguatan kelompoktani menjadi organisasi petani yang kuat dan mandiri. Kelompoktani yang berkembang bergabung ke dalam gabungan kelompoktani (GAPOKTAN)
Mills menjelaskan bahwa pertumbuhan pengertiannya “bukan penambahan dalam keanggotaan” tetapi penambahan kapabilitas-kapabilitas untuk mempertemukan kemungkinan permintaan dalam tingkatan yang lebih luas. (Huraerah dan Purwanto, 2005).
Mengembangkan Kelompok Tani Dari Lanjut ke Madya
Pengembangan dan pembinaan kelompok adalah usaha-usaha yang berorientasi pada pengembangan dan pemantapan kehidupan organisasi kelompok. Keberadaan kehidupan organisasi kelompok dapat dilihat dari (i) partisipasi, (ii) fasilitas, (iii) kegiatan, (iv) kerjasama dan (v) penambahan anggota. (Departemen Pertanian, 2006).
Unsur-unsur kelompok tani kelas lanjut dengan mengunakan jurus
Jurus I (50%)
Manajemen Kelompok :
-       Planning (50)
-       Organizing (50)
-       Actuating (75)
-       Evaluating (50)
Jurus II (50%)
Delapan unsur dinamika kelompok :
-       Tujuan Kelompok (50)
-       Struktur Kelompok (50)
-       Fungsi Tugas Kelompok (100)
-       Mengembangkan dan Membina Kelompok (100)
-       Kekompakan kelompok (50)
-       Suasana Kelompok (50)
-       Tekanan kelompok (50)
-       Efektifitas kelompok (50)
Jurus III (25%)
-       Fungsi Kelompok Tani
-       Kelas Belajar (50)
-       Unit Produksi (100)
-       Wahana kerjasama (100)
Evaluasi Penyuluhan
Mengumpulkan dan mengolah data evaluasi pelaksanaan pertanian tingkat kecamatan
Evaluasi adalah alat manajemen kebijaksanaan dan proses yang berorientasi kepada tindakan. Informasi evaluasi diproses sedemikian rupa sehingga relevansi, efek serta konsekuensi kegiatannya ditentukan sesistematis dan seobjektif mungkin, dalam usaha untuk memperbaiki kegiatan sekarang dan yang akan dating, seperti perencanaan, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan program agar sesuai dengan tujuan kebijaksanaan. (A. W. van den Ban & H. S. Hawkins, 1999)
Tujuan dari evaluasi kerja dalam penyuluhan pertanian adalah untuk mengetahui apakah yang telah dilaksanakan tepat menurut perhitungan menyangkut metode, media, materi, waktu, dan tempat yang sudah direncanakan. Selain itu untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam setiap kegiatan yang sudah dikerjakan, hal-hal mana yang harus diperbaiki dan mana yang dapat diteruskan, menemukan kemungkinan-kemungkinan adanya masalah- masalah yang timbul selama pelaksanaan kerja, mencari dan menemukan data bahan laporan dan pengajuan-pengajuan fakta untuk menyusun program penyuluhan pertanian selanjutnya. Sedangkan secara umum evaluasi ini ditujukan  untuk melihat apa ada perubahan-perubahan yang diharapkan dalam kegiatan sasaran dengan adanya sesuatu yang dianjurkan, sesuai dengan tujuan penyuluhan.
 
RENCANA KEGIATAN
Waktu Dan Tempat
-       Waktu
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) II efektif dilaksanakan selama 13 Minggu, dari tanggal 7 Mei s/d 7 Agustus 2012
-       Tempat
Lokasi di BPP Pajangan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan II dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut :
Tabel 1. Jadwal Kegiatan
No.
Uraian Kegiatan.
Waktu.
1.
2.
3.
1.
Penyusunan Juknis PKL II
3-14 Januari 2012
2.
Sosialisasi kepada Dosen Pembimbing
17 Februari 2012
3.
Pembekalan kepada Mahasiswa
5-8 Maret  2012.
4.
Penyusunan Rencana Kerja PKL II
8 Maret - 6 Mei 2012.
5.
Pelaksanaan PKL II
7 Mei – 7 Agustus 2012
6.
Melapor dan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan Praktek Kerja Lapangan II di BKP3 Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta melakukan konsultasi kepada Pembimbing Eksternal.



Mei 2012.
7.
Melapor dan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan Praktek Kerja Lapangan II di  BPP Pajangan Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul.


Mei 2012.
8.
Melapor dan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan Praktek Kerja Lapangan II kepada Kepala Desa di Kecamatan Pajangan


9-11 Mei 2012.
    9.
Menyusun instrument identifikasi potensi wilayah tingkat desa, kecamatan
a.    Mencari data sekunder dan data primer :
-          peta wilayah desa
-          kependudukan
-          potensi wilayah agroekosistem
-          transportasi
-          fasilitas alat-alat pertanian
-          kearifan lokal sosial budaya
-          kelembagaan ekonomi pedesaan
-          kelembagaan petani
-          jaringan kemitraan
-          fungsi pelayanan pertanian
-          data produksi
-          data ubinan
-          profil keluarga dan Rencana Agribisnis Keluarga 20 KK tani
b.    Mengolah data sekunder dan data primer
c.    Menganalisis data sekunder dan data primer :
-          Analisis tabel silang (crosstab)
-          Analisis fungsi pelayanan pertanian
-          Analisis Rencana Agribribisnis Keluarga
d.    Penentuan prioritas masalah dan daftar faktor penentu




14-18 Mei 2012
10.
Membantu menyusun programa penyuluhan pertanian
21-25 Mei 2012.
11.
Menyusun rencana kerja tahunan penyuluhan
28 Mei -1 Juni 2012.
12.
Menyusun Materi penyuluhan pertanian dalam bentuk kartu kilat/transparasi/seni foto dan poster.
4-8 Juni 2012
13.
Melakukan kunjungan pada petani perorangan, kelompok atau massal
11-15 Juni 2012
14.
Melaksanakan uji coba/pengkajian/pengujian paket teknologi/metode penuluhan pertanian
18-22 juni 2012
15.
Merencanakan dem farm.
25-29 Juni 2012
16.
Memandu pelaksanaan dem area
2-6 Juli  2012
17.
Melaksanakan temu lapang/temu tugas/temu teknis/temu karya
9-13 Juli 2012
18.
Merencanakan forum penyuluhan pedesaan, magang, widyawisata,karya wisata/widya karya
16-20 Juli 2012
19.
Menjadi pramiwicara dalam perencanaan dan pelaksanaan pameran
24-25 Juli 2012
20.
Mengajar kursus tani
23-27 Juli 2012
21.
Menumbuhkan kelompok
30-31 Juli 2012
22.
Mengembangkan kelompok tani dari lanjut ke madya
25-26 Juli 2012
23
Mengumpulkan dan mengolah data evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian tingkat kecamatan
1-3 Agustus 2012

Materi Kegiatan
Materi Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) II yang akan dilakukan dapat dilihat pada Tabel 2  sebagai berikut :
Tabel 2. Materi Praktek Kerja Lapangan II
No.
Materi PKL
1.
2.
1.
Menyusun instrument identifikasi potensi wilayah tingkat Desa dan Kecamatan
2.
Membantu menyusun Programa Penyuluhan Pertanian
3.
Menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan Pertanian
4.
Menyusun materi Penyuluhan Pertanian dalam bentuk kartu kilat/transparasi/seni foto dan poster.
5.
Melakukan Kunjungan pada petani perorangan  / kelompok / massal
6.
Melakukan uji coba/pengkajian/pengujian paket teknologi/metode penyuluhan pertanian.
7.
Merencanakan  Demonstrasi Farm.
8.
Memandu pelaksanaan Dem Area
9.
Melaksanakan temu lapang/temu tugas/temu teknis/temu karya.
10.
Merencanakan forum penyuluhan pedesaan, magang, widyawisata, karya wisata/widya karya.
11.
Menjadi Pramuwicara Dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Pameran.
12.
Mengajar Kursus Tani.
13.
Menumbuhkan Kelompok Tani.
14
Mengembangkan Kelompok Tani dari Lanjut ke Madya.
15
Mengumpulkan dan mengolah data evaluasi pelaksanaan penyuluhan pertanian tingkat Kecamatan.